Skip to main content

Jenis Keterampilan Proses Sains

sumber gambar

Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosisal dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa (Depdikbud, 1986 b: 7). Menurut Dahar (1996), keterampilan proses sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan.

Jenis Keterampilan Proses, Karakteristik dan Indikatornya
Berikut ini akan diuraikan mengenai pengertian dari setiap kemampuan atau keterampilan beserta kata kerja operasional dari masing-masing kemampuan atau keterampilan menurut Rustaman (2005).
  1. Mengamati. Yaitu keterampilan mengumpulkan data atau informasi melalui penerapan dengan indera. Kata kerja operasional: melihat, mendengar, merasa, meraba, membau, mencicipi, mengecap, menyimak, mengukur, membaca. Indikator soal KPS-nya adalah menggunakan berbagai indera dan mengumpulkan menggunakan sebanyak mungkin indra.
  2. Menggolongkan (mengklasifikasikan). Yaitu keterampilan menggolongkan benda, kenyataan, konsep, nilai, atau kepentingan tertentu. Untuk membuat penggolongan, perlu ditinjau persamaan dan perbedaan antara benda, kenyataan, atau konsep sebagai dasar penggolongan. Kata kerja operasional: mencari persamaan, menyamakan, membedakan, membandingkan, mengontraskan, mencari dasar penggolongan. Indikator soal KPS-nya adalah mencatat setiap pengamatan secara terpisah, mencari perbedaan persamaan, mengkontraskan ciri-ciri, membandingkan, mencari dasar pengelompokan.
  3. Menafsirkan (menginterpretasikan). Yaitu keterampilan proses menafsiran sesuatu berupa benda, kenyataan, peristiwa, konsep, atau informasi yang telah dikumpulkan melalui pengamatan, perhitungan, penelitian, atau eksperimen. Kata kerja operasional: menaksir, memberi arti, mengartikan, memposisikan, mencari hubungan ruang waktu, menentukan pola, menarik kesimpulan, mengeneralisasikan. Indikator soal KPS-nya adalah menghubungkan hasil pengamatan, menemukan pola/keteraturan dalam rangkaian pengamatan  dan menyimpulkan.
  4. Meramalkan (memprediksi). Yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan atau pola tertentu atau hubungan antar data atau informasi. Kata kerja operasional: mengantisipasi berdasarkan kecenderungan, pola atau hubungan antar data atau informasi. Indikator soal KPS-nya adalah menggunakan pola atau keteraturan hasil pengamatan dan mengemukanan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum terjadi.
  5. Menerapkan. Yaitu menggunakan hasil belajar berupa informasi, kesimpulan, konsep, hokum, teori, keterampilan. Melalui penerapan, hasil belajar dapat dimanfaatkan, diperkuat, dikembangkan, atau dihayati. Kata kerja operasional: menggunakan (informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori, sikap, nilai, atau keterampilan dalam situasi), menghitung, menentukan variabel, mengendalikan variabel, menghubungkan konsep, merumuskan konsep, pertanyaan penelitian, menyusun hipotesis, membuat modul. Indikator soal KPS-nya adalah menggunakan konsep atau prinsip yang telah dipelajari dalam situasi baru  dan menggunakan konsep/prinsip pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi.
  6. Berhipotesis. Yaitu menyatakan hubungan antara dua variabel, atau mengajukan perkiraan sebab sesuatu terjadi dengan berhipotesis yang diungkapkan dengan cara melakukan pemecahan masalah. Indikator soal KPS-nya adalah mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu peristiwa  dan menyadari bahwa satu penjelasan perlu diuji kebenaranya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.
  7. Mengajukan pertanyaan. Yaitu keterampilan proses yang meminta penjelasan tentang apa, mengapa, bagaimana, atau menanyakan latar belakang hipotesis.
  8. Merencanakan penelitian. Yaitu keterampilan yang amat penting karena menentuken berhasil tidaknya penelitian. Keterampilan ini perlu dilatih, karena selama ini pada umumnya kurang diperhatikan dan kurang terbina. Pada tahap ini ditentukan masalah atau objek yang akan diteliti, tujuan, dan ruang lingkup penelitian, sumber dat atau informasi, cara analisis, alat dan bahan atau sumber kepustakaan yang diperlukan. Jumlah orang yang terlibat, langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data atau informasi, serta tata cara melakukan penelitian. Kata kerja operasional : menentukan massalah atau objek yang akan diteliti, menentukan tujuan penelitian, menentukan ruang lingkup penelitian, menentukan sumber data, menentukan alat, bahan, dan sumber kepustakaan, menentukan cara penelitian. Indikator soal KPS-nya adalah menentukan alat, bahan atau sumber yang akan digunakan, menentukan variabel atau faktor-faktor penentu, menetukan apa yang akan diatur, diamati atau dicatat dan menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja.
  9. Mengkomunikasikan. Yaitu menyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan, atau penampilan. Kata kerja operasonal: berdiskusi, mendeklamasikan, mendramakan, bertanya, merenungkan, meragakan, mengungkapkan, melaporkan (dalam bentuk lisan, tulisan, gerak atau penampilan). Indikator soal KPS-nya adalah mendeskripsikan atau menggambarkan data empiris hasil percobaan /pengamatan dengan grafik/ tabel/ diagram atau mengubahnya dalam salah satu bentuk, membuat laporan secara jelas dan sistematis, menjelaskan hasil percobaan /penyelidikan, membaca grafik atau tabel atau diagram dan mendiskusikan hasil kegiatan atau kejadian 

Fungsi Keterampilan Proses Sains Dalam Evaluasi 
Semiawan (1985) menjelaskan bahwa fungsi keterampilan proses sains adalah untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan perolehan. Siswa akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta-fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.



Dahar, R.W. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Rustaman, N. Y. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.
Sanjaya, W. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mengukur Keterampilan Proses Sains

Wand dan Brown (1957) dalam Sanjaya (2009) mendefinisikan evaluasi sebagai, “…refer to the act process to determining the value of something”. Evaluasi mengacu pada suatu proses untuk menentukan nilai sesuatu yang dievaluasi. Jadi, evaluasi merupakan suatu proses. Evaluasi bukan tentang hasil, melainkan mengenai rangkaian kegiatan pembelajaran. Evaluasi dilakukan untuk menentukan judgement pada sesuatu. Cara Mengukur Keterampilan Proses Sains Karakteristik Pokok Uji Keterampilan Proses Sains Berikut ini dijelaskan karakteristik umum dan khusus dari pokok uji soal keterampilan proses sains menurut Rustaman (2005). Karakteristik umum, yaitu: Pokok uji keterampilan proses tidak boleh dibebani konsep. Hal ini diupayakan agar pokok uji tidak rancu dengan pengukuran penguasaan konsepnya. Konsep yang terlibat harus diyakini oleh penyusun pokok uji sudah dipelajari siswa atau tidak asing bagi siswa. Mengandung sejumlah informasi yang harus diolah responden atau siswa. Infor

Cara Menyusun Pokok Uji Keterampilan Proses Sains

Penyusunan pokok uji KPS sebaiknya memilih satu konsep tertentu lalu menyajikan sejumlah informasi yang perlu diolah. Setelah itu menentukan bentuk jawaban yang diminta misalnya tanda silang, tanda cek, atau menuliskan jawaban singkat 3 buah lalu menyiapkan pertanyaan untuk memperoleh jawaban yang diharapkan. Misalnya uji keterampilan observasi tentang bagian-bagian bunga. Mengajukan pertanyaan mengenai jumlah kelopak, jumlah dan keadaan daun mahkota bunga, bentuk kepala sari, keadaan kepala putik, dan ciri bunga tersebut. Respon diminta dalam bentuk jawaban singkat lima buah berurutan ke bawah dari a sampai e (Rustaman, 2005). Perhatikan gambar slide di atas, untuk merancang pokok uji Keterampilan Proses Sains, maka tahap pertama yang harus dilakukan adalah menentukan pokok uji yang akan dikembangkan. Ingat, satu indikator KPS hanya dapat menguji satu pokok uji , tapi sebaliknya satu pokok uji dapat digunakan untuk beberapa indikator KPS yang berhubungan dengan pokok uji.